Loading...

 

1. Farmakologi

Terapi farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan anti-hipertensi dan harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

 

Diuretik
Diuretik loop: furosemide, torsemide, dan bumetanide.
Tiazid: thiazide, indapamide, dan hydrochlorothiazide.
Diuretik hemat kalium: amiloride, triamterene, eplerenone, dan spironolactone.

 

Angiotensin-converting Enzyme Inhibitor (ACE Inhibitor)
benazepril, captopril, enalapril, Lisinopril, perindopril, ramipiril, trandolapril, quinapril, dan moexipril.

 

Angiotensin II Receptor Blocker (ARB)
candesartan, eprosartan, irbesartan, losartan, olmesartan, valsartan, dan azilsartan medoxomil

 

Calcium Channel Blocker (CCB)
amlodipine, isradipine, nicardipine, nimodipine, nisoldipine, dan verapamil.

 

2. Non-Farmakologi

Pencegahan Hipertensi “CERDIK”:
C: Cek kesehatan secara rutin
E: Enyahkan asap rokok
R: Rajin aktivitas fisik
D: Diet seimbang
I: Istirahat cukup
K: Kelola stres

 

Pengendalian Hipertensi “PATUH”:
P: Periksa kesehatan secara rutin & ikuti anjuran dokter
A: Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat
T: Tetap diet dengan gizi seimbang
U: Upayakan aktivitas fisik dengan aman
H: Hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik lainnya.

 

Terapi non-farmakologi Hipertensi:

  1. Black garlic: Untuk penyembuhan 2-3 butir sehari 2x, Untuk menjaga kesehatan 2-3 butir/hari
  2. Juice mentimun (buah mentimun 100 gr yang muda): diminum sebanyak 2x dalam sehari (cara membuat)
  3. Juice belimbing (buah belimbing 100 gr): diminum sebanyak 2x dalam sehari (cara membuat)
  4. Senam hipertensi (prosedur senam)


  5. Yoga hipertensi